puisi bu lurah
Sahabat
Kau adalah cermin
Yang kucari saat bersolek
Kau adalah bantal
Yang kuburu saat tidur
Kau adalah suara
Yang kudengar saat bimbang
Kau adalah kata
Yang ku rangkai dalam tiap bait sajakku
Bila
Bila kau tak bisa menjadi cemara dibukit
Jadilah belukar indah ditepi parit
Bila kau tak bisa menjadi belukar
Jadilah parit yang membuat jalan semarak
Bila kau tak bisa menjadi gurami
Jadilah teri yang indah ditambak
Bila kau tak bisa menjadi komandan yang baik
Jadilah prajurit yang tangguh
Adalah kebaikan pada diri kamu,
Bukan kecantikan … ketampanan
Yang menentukan kemenangan dalam cinta
Bila aku adalah sebuah pohon
Kamu adalah seekor burung betina
Yang akan bernaung dirantingku
Bila aku adalah seorang pelukis
Kamu adalah objek dari lukisanku
Bila aku adalah seorang penyair
Kamu adalah syair-syair yang kutulis
Bila aku adalah sebuah rumah
Kamu adalah atap rumah
Yang selalu melindungiku
Bila aku adalah seorang pemimpi
Kamulah yang selalu aku impikan
J I K A
Jika kau adalah lautan, maka engkaulah yang terdalam
Jika kau adalah gunung, maka engkaulah yang tertinggi
Jika engkau adalah bintang, maka engkaulah sinarnya yang paling terang
Jika kau adalah madu, maka engkaulah yang termanis
Jika kau adalah lilin, maka engkaulah lilin yang takkan pernah padam untuk menerangi dunia
Jika kau adalah intan, maka engkaulah yang paling berkilau
Jika kau adalah hujan, maka engkaulah yang terlebat
Dan, …
Jika engkau adalah seorang raja, maka engkaulah akan selalu bertahta dihatiku, selamanya, selama dan selama – selamanya ……
4 Komentar:
buat temen-temen pemandu, special teman inser-2 maafin semua kesalahan i ya. begitulah aku. kata pak lurah aku kemayu. padal pancen ayu ya...., ya Allah narsis banget. buat semua aja. kenangan indah nonton Laskar Pelangi bareng-bareng sungguh menjadi momen tak terlupakan. Sahabat i love you all. terima kasih ya Allah atas anugerah terindah " persahabatan".Dah dulu ya..... salam sayang, manis, kuangen... kapan reuninya????
aku ya bisa nulis puisi nich contohnya :
Tengah Malam
Bulan merah
Pecah
Tiga Perawan
Tak kuasa tertawa
Orang-orang ramai-ramai
memakan pecahan-pecahan bulan
Manis dan melelahkan
Tiga bocah main gobak sodor
Resah dan memilukan
Malam menjadi merah bara
Meski
Pelangi membungkus sepi
Bahar
memang kemayu kok, tapi memang harus kemayu, kalau nggak kemayu nggak jadi bu Lurah.
saya juga urun puisi boleh khan.
Selembar Kertas
dada ini
Selembar kerta
Polos tak bernoda
Nilai putih tak bersih lagi
Kusam penuh noda hitam
Lari
Gerak tanganku
Buat coretan satu
hingga putih mengelam
tertutup hitam
kucoba hapus
dalam lembaran
dengan karet ikatan
helai kertas tambah kusam
puisinya absurd, gelap, pengikut chairil ya. tapi bagus juga. i susah memahami. puisi memang bukan untuk dipahami kali ya. tapi dirasakan, dinikmati. Teruslah menulis apa yang kau kerjakan n kerjakan apa yang telah kau tuliskan. Dengan begitu kita lebih mengenal diri kita. kata orang sih siapa yang telah mengenal dirinya sendiri berarti dia juga mengenal Tuhannya.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda